Bagaimana Mempersiapkan Biaya Pendidikan Spesialis?
Bagaimana Mempersiapkan Biaya Pendidikan Spesialis?
Latar Belakang
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) merupakan pendidikan yang dijalani para dokter umum sebagai langkah lanjutan untuk menjadi spesialis. Program ini dijalankan setelah para dokter menjalani pendidikan sarjana kedokteran, program pendidikan profesi, lolos dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter, serta menjalani program internship yang berada di bawah kewenangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran ditempuh rata-rata dalam 144 SKS selama 7 hingga 14 semester (3,5 hingga 7 tahun). Setelah melalui tahap pendidikan sarjana kedokteran, dokter akan melalui kegiatan co-assistant dengan berstatus dokter muda sehingga apabila dijabarkan dalam pendidikan sarjana kedokteran terdapat dua tahap yang menjadi fokus pengajaran, yaitu general education yang menyangkut: program dasar pendidikan tinggi, pengantar empati, etika profesi, pertolongan pertama kegawatdaruratan dan tahap medical science, calon dokter akan mulai diperkenalkan isi beberapa blok seperti blok metabolisme, kardivaskular, dan blok respirasi dan lainnya. Pada masing-masing blok terdapat ujian yang disebut dengan OSCE yang meliputi ujian praktik baik menggunakan model atau pasien dan juga ujian tertulis.1
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dokter sehingga disebut dokter muda, calon dokter akan mengikuti kegiatan co-assistant selama 3 semester dan ditempatkan di rumah sakit dengan mengikuti kegiatan masing-masing stase. Setelah menyelesaikan kegiatan co-assistant, dokter muda akan mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang diadakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter (SKD). Setelah mendapat SKD, dokter muda menjalani proses internship selama satu bulan. Untuk proses pendidikan dokter spesialis, lama waktu yang ditempuh pun bervariasi tergantung dari spesialisasi yang diambil setidaknya dari 6 hingga 11 semester atau sekitar 4 hingga 6 tahun dan untuk pesertanya disebut residen. Proses selanjutnya setelah lulus dari dokter spesialis, dokter spesialis dapat mengambil pendidikan sub-spesialis untuk memperoleh gelar konsultan.1
Banyak beredar kabar yang turut dibenarkan oleh para residen dan para dokter spesialis bahwa Program Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia memakan banyak biaya mulai dari biaya perkuliahan hingga di luar perkuliahan. Tidak hanya itu, program pendidikan ini juga diwarnai senioritas yang juga menguras biaya karena junior juga turut membiayai kebutuhan senior. Ada juga biaya di bawah meja yang harus dikeluarkan oleh setiap mahasiswa PPDS bahkan juga mencapai ratusan juta. Biaya di bawah meja yang dimaksud juga digunakan untuk pelatihan dan workshop. Meskipun begitu, program spesialis tetap diminati di tengah banyak kendala dan biaya dikeluarkan.2
Untuk biaya dibayarkan terdiri dari biaya DP (Down Payment) yang dibayarkan saat pertama kali menjalani kuliah dan BOP (Biaya Operasional Pendidikan) yang dibayarkan setiap semesternya seperti pada gambar 1 dan 2.3
Selain faktor biaya yang mahal, beratnya pendidikan PPDS saat ini diperparah dengan tidak adanya berupa gaji atau insentif yang layak untuk residen PPDS meskipun mereka memiliki kompetensi dan lisensi sebagai dokter umum dan turut membantu pelayanan di rumah sakit pendidikan dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terbelakang dalam proses pemberian insentif PPDS ini bila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang memberikan 5000 USD per bulan, 1000 USD di Brasil dan Afrika Selatan, 500 hingga 700 USD di India dan Filipina.4
Gambar 1. Biaya PPDS Universitas Indonesia
Gambar 2. Biaya PPDS Universitas Airlangga
Gambar 3. Ilustrasi perincian biaya PPDS
Mempersiapkan Biaya Pendidikan Spesialis dan Pentingnya Investasi dalam Bentuk Asuransi
Beberapa gambar tersebut dapat memberikan gambaran bahwa biaya program pendidikan dokter spesialis tentunya bukanlah biaya yang ramah di kantong bagi semua orang. Tingginya biaya yang dibutuhkan saat memasuki dunia residen tidak dapat dipukul rata untuk semua bidang, hal ini sangat tergantung dari pusat pendidikan dan spesialisasi yang dipilih. Selain biaya PPDS, biaya sumbangan juga berbeda untuk setiap pusat pendidikan dan spesialisasi yang dipilih. Lokasi kampus yang terletak di pusat kota atau di luar pusat kota juga menentukan besarnya biaya hidup. Berapa lama pendidikan yang ditempuh juga memengaruhi besarnya biaya misalnya saja untuk spesialisasi yang bersifat mayor membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk menempuh pendidikan. Faktor lainnya seperti kapan akan memasuki Program Pendidikan Dokter Spesialis juga mempengaruhi besarnya biaya maksudnya seberapa lama jarak waktu antara lulus sebagai dokter hingga memasuki PPDS.5
Untuk itu, diperlukan penghasilan tambahan untuk membiayai pendidikan ini misalnya saja melalui instrumen investasi seperti saham dan instrumen obligasi. Namun, untuk investasi saham kurang cocok apabila berencana untuk mengambil PPDS dalam waktu kurang dari 5 tahun, karena sejatinya saham/reksa dana saham merupakan sebuah instrumen investasi untuk jangka panjang. Untuk itu, instrumen obligasi lebih aman jika Anda memiliki target mengambil PPDS dalam jangka waktu pendek hingga menengah (<5 tahun). Namun pastinya return yang didapatkan juga akan lebih kecil dari saham.5
Selain instrumen investasi, calon residen juga dapat mencari sumber pembiayaan lainnya seperti bekerja freelance, mencari instansi yang dapat membiayai Program Pendidikan Dokter Spesialis seperti rumah sakit pemerintah namun untuk sampai pada tahap dibiayai oleh instansi, kapan bisa mengambil PPDS dan spesialisasi yang diambil tergantung dari kebutuhan rumah sakit tersebut. Opsi lainnya, calon residen juga dapat mencari beasiswa atau donator untuk mendapatkan pembiayaan selama mengambil PPDS.5
Dari sumber penghasilan lainnya apabila menempuh pendidikan spesialis, seorang dokter umum juga dapat memperoleh penghasilan misalnya saja dengan membuka usaha di bidang jasa atau berdagang sembari menjalani kehidupan sebagai residen. Untuk mengatur penghasilan tersebut, seorang dokter umum pun juga harus jeli dalam mengatur pengeluaran. Awalnya, manajemen keuangan dapat dimulai dari membuat rencana anggaran bulanan untuk kebutuhan primer dan tersier. Setelah melakukan perencanaan anggaran, saat gaji atau penghasilan telah diperoleh, membayar cicilan dan tagihan menjadi hal yang pertama dilakukan. Setelah menyelesaikan tagihan dan cicilan, dapat membuat buku keuangan yang memuat segala jenis pemasukan dan pengeluaran minimal dalam sebulan. Di samping membuat buku keuangan, membuat dua rekening juga disarankan salah satu rekening digunakan untuk menabung dan rekening lainnya digunakan untuk menjadi rekening pengeluaran harian. Namun, tidak lupa untuk menyiapkan dana darurat yang bisa dilakukan melalui instrumen asuransi. Adapun asuransi yang dapat disiapkan dapat meliputi asuransi jiwa, kesehatan maupun pendidikan untuk mengelola risiko di masa mendatang.6
Selain bekerja sebagai dokter dan memiliki penghasilan tambahan di luar residen, seorang dokter juga dapat memaksimalkan passive income (memperoleh sumber keuangan tanpa harus bertukar waktu dan uang). Akan lebih bagus apabila porsi penghasilan passive income dan active income dapat membawa mencapai financial freedom. Salah satu cara untuk menghasilkan passive income dapat melalui instrumen investasi. Selain saham dan obligasi, sejatinya asuransi juga termasuk dalam instrumen investasi karena bertujuan menjamin kebutuhan di masa depan dan saat ini produk asuransi dapat digabungkan dengan instrumen investasi serta memiliki kelebihan dibandingkan produk asuransi biasanya, seperti pembayaran premi asuransi hanya sekali, premi yang dibayarkan tidak hangus karena diinvestasikan, masa pertanggungjawaban yang panjang, waktu penambahan, dan penarikan dana yang fleksibel.7 Salah satu produk asuransi yang cocok misalnya Hanwha Bucket List Plan yang memberikan perlindungan jiwa baik karena kecelakaan dan non-kecelakaan.8
Kesimpulan
Dengan kondisi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang belum mendapat penghargaan yang layak diperparah dengan biaya pendidikan yang semakin mahal, seorang residen memerlukan penghasilan tambahan di luar kegiatan kuliah untuk membiayai pendidikannya. Salah satunya melalui passive income yang mengarah ke kegiatan investasi dapat didapatkan dengan produk asuransi yang sekaligus menjamin kebutuhan di masa depan. Produk asuransi cocok dipilih para residen di Indonesia karena turut diakui oleh para residen terkait kurangnya perlindungan kerja terhadap residen. Kesadaran ini semakin nampak dengan munculnya fenomena pandemi yang menewaskan residen yang turut bertugas. Untuk itu, salah satu produk asuransi yang cocok misalnya Hanwha Bucket List Plan yang memberikan perlindungan jiwa baik karena kecelakaan dan non-kecelakaan.8
Referensi
- BioFar.ID. 5 Tahapan Menjadi Dokter Spesialis (Jenjang Pendidikan Jurusan Kedokteran) [Internet]. BioFar.ID; 2020 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://biofar.id/tahapan-menjadi-dokter-spesialis/
- Kemenkes. Jalan Terjal Calon Dokter Spesialis: Biaya Mahal, Senioritas Kental [Internet]. CNN; 2022 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221229124312-25-893554/jalan-terjal-calon-dokter-spesialis-biaya-mahal-senioritas-kental
- Gabriella A. Ini Biaya yang Dibutuhkan untuk Kuliah Dokter Spesialis di Indonesia [Internet]. Swara; 2017 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://swara.tunaiku.com/ini-biaya-yang-dibutuhkan-untuk-kuliah-dokter-spesialis-di-indonesia/
- Zainal-Mutaqqin. Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia, ‘perbudakan’ Atas Nama Pendidikan [Internet]. Kumparan; 2020 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://kumparan.com/zainalmuttaqin/pendidikan-dokter-spesialis-di-indonesia-perbudakan-atas-nama-pendidikan-1uIL1oTm51f/1
- Dissecting money. Biaya PPDS [Internet]. Dissecting money; 2020 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://www.dissectingmoney.com/2020/06/23/biaya-ppds/
- Hanhwa Life. 6 Cara Mengatur Gaji Bulanan yang Simpel Tapi Efektif [Internet]. Hanhwa; 2019 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://hanwhalife.co.id/6-cara-mengatur-gaji-bulanan-yang-simpel-tapi-efektif/
- Hanhwa Life. Tips Bebas Finansial di Usia Muda [Internet]. Hanhwa; 2021 [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://hanwhalife.co.id/tips-bebas-finansial-di-usia-muda/
- Hanhwa Life. Hanhwa Bucket List Plan [Internet]. Hanhwa Life [cited 2023 Jan 18]. Available from: https://bucketlistplan.co.id/wp-content/uploads/2021/06/Hanwha-Bucket-List-Plan-M-A-B_Brochure290920.pdf
- Gambar 1. Biaya PPDS Universitas Indonesia (Sumber: https://sksg.ui.ac.id/wp-content/uploads/2021/11/SK-Rektor-No-4-Tahun-2021-Tentang-Biaya-Pendidikan-Mahasiswa-Non-S1-Reguler-UI-Angkatan-Tahun-Akademik-2021-2022-1.pdf)
- Gambar 2. Biaya PPDS Universitas Airlangga (sumber: https://ppmb.unair.ac.id/id/biaya-studi-spesialis?menu=study-fees)
- Gambar 3. Ilustrasi perincian biaya PPDS (Sumber: https://app.docquity.com/#/clinical/detail/4795)
Comments
Post a Comment