VARISELA
( Kompetensi 4 )
BATASAN
Varisela merupakan penyakit kulit akut dengan kelainan
berbentuk vesikel yang tersebar, terutama menyerang anak-anak, bersifat mudah
menular yang disebabkan oleh virus Varisela -Zoster.
PATOFISIOLOGI
Virus masuk traktus respiratorius bagian atas dan
orofaring, kemudian memperbanyak diri dan menyebar melalui aliran darah dan
limfe (viremia primer) ke jaringan retikulo-endotelial, disini memperbanyak
diri lagi selama periode inkubasi. Kurang lebih
dalam dua minggu setelah infeksi, viremia sekunder akan mulai menimbulkan
gejala dan lesi.
GEJALA KLINIS / SIMPTOM
1. Inkubasi: 10-20 hari
2. Pada anak-anak
gejala prodromal jarang terjadi, pada anak yang lebih besar dan pada dewasa,
ruam sering disertai dengan demam, mengigil, malaise, nyeri kepala, anoreksia
nyeri punggung dan pada beberapa pasien mengalami nyeri tenggorokan dan batuk.
Ruam awalnya
akan muncul pada wajah dan kulit kepala, dan menyebar ke badan. Distribusi
lesinya secara sentral. Lesi lebih banyak terdapat di punggung dan di antara
bahu daripada di daerah skapula, dan lebih banyak pada bagian medial dari
ekstrimitas. Perkembangan lesi varisela sangat cepat, dari makula rose colored menjadi papul, vesikule,
pustule, dan krusta. Ukuran vesikule varisela antara 2-3 mm. Vesikel awal
berdinding tipis dan dikelilingi daerah eritem yang ireguler, sehingga
memberikan gambaran “dewdrop on a rose
petal”, vesikule ada umbilikasinya (delle). Lesi akan mengering, dimulai dari
bagian tengah dan akan menjadi krusta. Krusta akan hilang dalam 1-3 minggu.
Skar jarang terbentuk bila lesi tidak dimanipulasi atau tidak terjadi
superinfeksi bakteri. Lesi yang sembuh dapat meninggalkan bintik hipopigmentasi
yang akan menetap dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Vesikule juga
muncul pada mukosa membran mulut, hidung, faring, laring, trakea, saluran
pencernaan, saluran kemih, dan vagina.
Penularan 2-3 hari sebelum sampai
3-6 hari sesudah erupsi pertama timbul.
Krusta tidak menular.
Pasien tidak perlu diisolasi oleh
karena sebelum lesi keluar (masa inkubasi), pasien sudah menular.
LABORATORIUM
Pemeriksaan Tzank
smear dari dasar vesikel yang baru, maka dapat ditemukan multinucleated giant cell dan
acidophilic intranuclear inclusion
bodies.
CARA
PEMERIKSAAN / DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan :
1. Anamnesis.
2. Gejala klinis khas berupa vesikule yang ada
umbilikasinya (delle) tersebar dengan
umur yang tidak sama dan lesi terbanyak di tubuh.
3. Tzanck tes
dari dasar bula : terdapat sel-sel raksasa dengan multinuklei dan sel-sel
akantolitik.
DIAGNOSIS
BANDING
1. Gigitan serangga (insect bite)
2. Dermatitis kontak
3. Eksantem karena virus koksaki (coxsackie virus) dan echovirus
4. Impetigo
PENYULIT
-
Penyulit yang
paling sering adalah infeksi sekunder.
-
Komplikasi
pada anak-anak jarang.
-
Komplikasi
yang paling sering terjadi pada orang dewasa adalah pneumonia.
- Komplikasi pada sistem saraf pusat : ataksia serebral akut.
PENATA LAKSANAAN
A. Umum.
1. Istirahat cukup.
2. Bila ada
panas :
Dewasa : Metampiron
3 x 500 mg/hari, Parasetamol 4 x 500 mg/hari.
Anak : Parasetamol
: 4 x 10 mg/kg/dosis.
Kontra
indikasi absolut pemberian Aspirin oleh karena dapat menyebabkan terjadinya Reye’s syndrome (hepatitis dan
encephalopati)
3 Bila ada infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotika oral:
- Dikloksasilin: 12,5 - 50mg/kg/hr.
- Eritromisin stearat : 4 x 250 - 500 mg/hari.
B. Khusus.
1. Asiklovir: sebaiknya sedini mungkin (dalam 1-3
hari pertama) :
Oral : dewasa: 5 x 800mg/hr PO (selama
7 hari).
Anak : 4 x 20mg/KgBB PO (5 hari).
Neonatus : 500 mg/m2
setiap 8 jam PO (10 hari).
Pada pasien
imunokompromais:
·
Varisela ringan atau imunokompromais
ringan: 5 x 800 mg
·
Varisela berat atau imunokompromais
berat: 10 mg/kgBB IV, setiap 8 jam sampai lesi berhenti (48-72 jam) kemudian
diteruskan terapi oral.
2. Resisten
asiklovir (sindrom imunodefisiensi): Foscamet 40 mg/kgBB IV setiap 8 jam
(hingga lesi sembuh).
3. Salep
antibiotika: untuk yang erosi : salep Natrium fusidat.
C. Pencegahan.
Pemberian
vaksin Varicella Virus Vaccine (
Dapat
diberikan di poliklinik
Indikasi :
1.
Imunisasi
rutin pada anak usia 12-18 bulan, dan yang kedua pada usia 4-6 tahun.
2.
Anak usia
>13 tahun, remaja, dan dewasa imunokompeten terutama yang belum terkena, dan
sebelum hamil.
3. Individu
dengan risiko tinggi terpapar varisela.
4. Preventif
setelah terpapar dan kontrol kejadian luar biasa.
Comments
Post a Comment