VERUKA VULGARIS

( Kompetensi 4 )

 

BATASAN

Tumor jinak kulit dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) terutama tipe 2, 4, 27 dan 29.

 

SINONIM

common warts

 

PATOFISIOLOGI

Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus pada epidermis yang viabel. Maserasi kulit merupakan faktor predisposisi penting yang dapat menyebabkan defek pada sel di lapisan basal epidermis. Sel yang terinfeksi kemudian bereplikasi secara lambat dan menyebabkan proliferasi jinak pada kulit dan mukosa. Gejala klinis muncul 2-9 bulan setelah infeksi HPV. Permukaan lesi yang kasar dapat menimbulkan maserasi kulit baru di sekitar lesi, memicu terjadinya autoinokulasi dan menimbulkan lesi baru beberapa minggu atau bulan setelah munculnya lesi pertama. 

 

GEJALA KLINIS

Papul atau nodul hiperkeratotik yang keras dan kasar pada permukaan kulit maupun mukosa, berdiameter 2-6 mm, berwarna abu2 atau coklat, tunggal maupun multipel, predileksi pada tempat yang mudah terkena trauma seperti tangan dan kaki, terutama pada jari, periungual, telapak dan lutut.

 

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya epidermis akantotik dengan papilomatosis, hiperkeratosis, dan parakeratosis. Koilosit (keratinosit besar dengan nukleus yang piknotik dan eksentrik dikelilingi oleh perinuklear halo) merupakan sel khas pada infeksi HPV yang berasosiasi papiloma.

 

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan histopatologis dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.

 

DIAGNOSIS BANDING

Moluskum kontagiosum, keratosis seboroik, keratosis aktinik, keratoakantoma, karsinoma sel skuamus (SCC).

 

PENYULIT

Potensi onkogenik perubahan ke arah keganasan

 

PENATALAKSANAAN

-     Elektrodesikasi

-     Bedah eksisi

-     Asam trikloroasetat 100%

-     Asam salisilat 10-60%

-     Krayoterapi

-     Laser CO2

-     Imiquimod 5%

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Mempersiapkan Biaya Pendidikan Spesialis?